kisah-bertetangga-dengan-kuburan

GhostHunter - Oki menyikat lantai kamar mandi dengan lesunya, nampak dari raut wajahnya sangatlah kesusahan. Aku sebagai teman kerjanya pun jadi khawatir.

"Mas bro, kenapa kok lemes begitu?" ucapku diselingi candaan.

"Iya nih mas, gegara semalam, agak takut juga buat pulang" ucapnya sambil menghela nafas panjang.

"Cerita saja mas bro, sapa tahu saya bisa bantu" pintaku.

"Jadi gini ceritanya..."

--- Kisah Bertetangga Dengan Kuburan


Si Oki ini perantauan dari kota L, dia ikut pamannya yang berprofesi sebagai kuncen di salah satu makam di kampung pamannya di kota S. Rumah paman Oki ini tepat disebelah kuburan lho, jadi tinggal membuka pintu samping belakang, maka barisan batu nisan menyambut.

"Ki... Nanti paklek sama bulek dan adekmu (anak paman) mau hajatan, tolong jaga rumah ya"

"Sendirian paklek?!"  protes Oki.

"Tenang ki, ga ada apa-apa kok, pokoknya jangan buka pintu belakang saja", ujar pamannya disusul anggukan pasrah Oki.

Selepas isya, keluarga paman Oki segera berangkat dengan motor warna kuning yang biasa dipakai Oki ke tempat kerja. Sepeninggal pamannya, Oki yang nganggur memutuskan untuk mendengarkan lagu lagu dari hp jadul miliknya. Tak lama Okipun larut dalam barisan playlist miliknya, namun... hal itu tidak berlangsung lama.

"TOK...!!TOK...!!TOK...!!" Oki yang kaget dari kesyahduannya, mematikan lagu dari ponselnya.
"TOK...!!TOK...!!" Suara itu terdengar sangat dekat, namun Oki enggan membalas.

Oki segera bangun dan membuka pintu kamarnya, dan mengeluarkan kepalanya saja. Arah ketukan itu sangatlah dekat, karena memang berasal dari pintu belakang. Dengan was-was Oki berdiri di samping pintu tanpa berani mendekatinya. Suara ketukan itu terhenti, namun seketika berubah menjadi suara sesorang.

"Buka...Aku ingin masuk... Tolong buka... Dingin... " ujar suara itu memelas.
"Aku tahu kamu disana... Tolong bukain... Aku ingin masuk".

Bukannya rasa iba yang muncul, melainkan rasa takut. Pasalnya dibalik pintu belakang ada kuburan dan gerbang kuburan sekitar 10 meter dari pintu depan rumah, apalagi dengan suara lolongan anjing yang biasa tidur di kuburan itu. Kalau orang normal pasti dia akan keluar kuburan dulu.

"TOK...!!TOK...!!TOK...!!" Pintu depan diketuk, Oki reflek menoleh ke arah depan, bersamaan dengan itu lenyaplah suara lirihan yang tadinya ada di pintu belakang.

"TOK...!!TOK...!!TOK...!!" Dibalik gorden nampak siluet seorang wanita memakai dress putih.

Oki dengan canggung membuka pintu, karena dia menerima tamu wanita di malam hari, yang agak tabu di adat ketimuran.

"Mas... pak S nya ada?" tanya wanita itu.

Oki merasa familiar dengan wajah pucat wanita itu, langsung tersentak kaget.
"ITUKAN WANITA YANG MATI TADI SORE!!!!!"

Oki yang panik bingung mencari alasan, namun otaknya belum benar benar lumpuh. Ditengah keadaan terjepit, dia mendapat alasan yang bagus untuk kabur. Pintu depan di hadang, pintu samping kuburan, satu-satunya yang aman adalah kamarnya.

"Se...sebentar, saya panggilkan" Oki segera melesat tanpa mempersilahkan tamunya ataupun hanya menawarinya minum.

Oki langsung masuk kekamarnya dan menguncinya dari dalam. Sejenak dia merasa aman sebelum suara kamarnya diketuk.

"Ki...Ayo keluar...Aku tahu kamu didalam... hihi hihi hihi..." Nafas Oki tersendat, setan itu kini didepan kamarnya.

"Ki...kenapa sembunyi? Aku tahu kamu didalam...Hihihi" suaranya yang merayu dan lirih itu membuat Oki mati kutu.

"Ki...Gak usah sembunyi, Aku tahu kamu didalam... Hihihi, Aku masuk lho" wajah Oki saat itu sangatlah pucat seperti tahanan yang menunggu eksekusi, dia hanya bisa membaca doa dalam hati.

Tiba-tiba saja terasa sunyi, Oki berusaha mengumpulkan keberanian, Dia membuka pintu kamarnya dan berlari keluar rumah. Baru keluar dari rumah, ada cahaya menyorotnya. Dua orang turun dari atas motor.

"Ki..! Kenapa lari lari?!" yang ternyata itu adalah pamannya.

Tanpa Oki menjawab, pria yang dibonceng langsung mengucapkan salam dan masuk. Singkat cerita, ternyata sejak sore si paman sudah merasakan hawa gak enak sejak menguburkan jenazah. Sehingga si paman ini mengungsikan keluarganya ke rumah ortunya.

Terlepas dari amal dan perbuatan almarhum semasa hidup, kejadian ini adalah ulah jin dan syetan yang ingin menganggu dan menyesatkan manusia.

----

"Oh iya masbro... itu yang dibonceng siapa?" tanyaku.

"Itu pak Kyai mas, Beliau juga guru dari Paklekku" balas Oki yang masih sibuk menyikat lantai.

"Oh ya, kenapa kok Mas bisa diterror?"

"Soalnya baju yang bantuin tadi lupa belum ganti, karena gak kena kotoran mas. Tapi sekarang sudah kubakar bajunya" dia menjawab sembari tertawa kecil, menyembunyikan galaunya.

"Takutnya mas.. Tuh setan balik lagi, atau malah ada yang lain" ujarnya menerawang.

"Ya kalau hal itu terjadi, aku siap kok dengerin cerita selanjutnya darimu Ki" lalu kami tertawa dan dimarahi.

(sumber asli cerita ini berasal dari Kumpulan Cerita Hantu Kaskus) Terimakasih atas sumbernya.