GhostHunter - Ini adalah pengalaman yang aku alami sendiri ketika kelas 4 SD, waktu itu aku sedang bermain di halaman rumahku ketika pukul 05.30 sore. Saat sore menjelang maghrib, ibuku sering memberitahuku untuk tidak boleh keluar malam. Tetapi karena saat itu kesempatanku ketika Ibuku tidak ada di rumah, jadi aku penasaran dengan beberapa jalan di depan rumah.

Ketika ahkirnya aku menemukan sebuah Rumah Angker yang sudah lama tidak dihuni dan nampak tidak terurus. Aku yang saat itu masih polos dan memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Namun, tiba-tiba saja terdapat sesuatu yang membuat jantungku berdegup kencang. Sesuatu tiba-tiba saja terbanting, ya, itu adalah jendela yang kulihat sebelumnya terbuka tiba-tiba saja menutup dengan keras. Padahal saat itu aku yakin bahwa tidak ada angin kencang atau sesuatu, hingga bisa membuat jendela lapuk itu menutup.

ilustrasi-aku-yang-ketakutan-saat-itu

Lalu kejadian tersebut membuatku tidak berani memasuki rumah itu lagi, bahkan melintasinya aku tidak berani.

Bertahun-tahun berlalu, hingga aku menginjak kelas 1 SMP dan mulai melawan ketakutanku untuk mencari misteri di dalam rumah itu. Tetapi aku mencari teman untuk menemaniku mencari kebenaran akan rumah tersebut.

Walaupun tetanggaku mengingatkan untuk tidak memasuki rumah itu karena berbahaya. Bukannya hantu, tetapi masalah properti yang sudah lapuk dan tua. Namun rasa penasaranku mengalahkan rasa takut yang menjadi momok dan ketakutanku saat kecil.

Belum masuk kedalam Rumah Angker itu, tiba-tiba saja aku melihat sesosok bayangan yang melintas dengan cepat di depan mataku, didalam rumah itu. Aku yang kaget tanpa pikir panjang berlari, lalu ahkirnya kami terpisah didalam rumah yang terbilang cukup besar itu.

Dengan tetap tenang, aku berfikir rasional, dan terus mencari temanku dan berniat untuk kembali. Namun sayangnya yang kutemukan hanyalah pintu keluar, namun aku memutuskannya untuk menyudahi hal itu. Tentu saja karena bayangan yang terus melintas di pikiranku itu membuatku ketakutan setengah mati walaupun sudah sebesar ini.

dia-hilang-tanpa-jejak

Setelah pulang, aku mandi seperti biasa dan tidak berani menceritakan apa yang kualami dan temanku di rumah itu. Tetapi pikiran rasionalku memberitahuku untuk tetap tenang dan sebaiknya beristirahat.

Keesokan harinya aku masuk sekolah dan mencari temanku itu, tetapi sayang sekali dia tidak ada di tempat itu. Bahkan aku menanyakan kepada siapapun, mereka tidak mengetahui temanku itu. Bukannya mereka tidak sadar bahwa temanku itu hilang, tetapi temanku itu benar-benar tidak dikenali.

Hingga saat ini keberadaan temanku itu masih misterius dan tidak diketahui keberadaannya. Sejak saat itu, aku sarankan pada kalian untuk tidak mengunjungi rumah yang kamu rasa tidak pantas untuk dikunjungi. Karena sesuatu yang kau korbankan itu bisa saja orang terdekatmu, bahkan dirimu sendiri.